Internal Link: Teknik Membangun Struktur Meningkatkan Secara Optimal Website Yang Besar Lengan Berkuasa Di Mata Google

Selamat tiba di blog Internal Link: Teknik Membangun Struktur Optimasi Website yang Kuat di Mata Google. Internal link mempunyai imbas yang sama dengan external link (backlink). Yang menjadi pembedanya ialah internal link si pemilik website bisa mengendalikan 100% jumlah, lokasi, dan strukturnya.

 Teknik Membangun Struktur Optimasi Website yang Kuat di Mata Google Internal Link: Teknik Membangun Struktur Optimasi Website yang Kuat di Mata Google


Membangun internal link berarti membangun struktur dalam website atau blog teman sendiri. Dan  cara untuk membangun struktur yang kuat tidak cukup hanya mengandalkan ‘related posts’, ‘artikel populer’ dan link di sajian navigasi lainnya. Ada tekniknya supaya website teman lebih kokoh di Search Engine.

Jadi, pada artikel kali ini saya coba mengupas semua hal wacana internal link, keuntungannya untuk website atau blog, cara menggunakan internal link yang benar biar hasilnya optimal, konsep penggunaan, dan cara memanfaatkannya untuk ngerangking artikel gres ke halaman pertama di google lebih cepat.

DAFTAR ISI
 Apa itu Internal Link
 Jenis-Jenis Internal Link
 Manfaat Internal Link dalam Website
 Berapa Banyak  Internal Link dalam Satu Artikel
 Cara Membuat Internal Link di Postingan Blog

Mengenal Apa itu Internal Link

supaya teman tidak salah pengertian, saya akan jelaskan dulu pengertian wacana internal link!

Internal link merupakan sebuah tautan atau link yang ada di dalam satu artikel, menuju ke artikel lain atau dari satu halaman menuju ke halaman lain yang ada di dalam website yang sama. Kebalikannya ialah eksternal link; link dari dalam satu halaman website menuju ke halaman di website atau blog lain.

Saya ambil satu referensi " Apa Itu Backlink ". Jika teman mengklik Tautan atau link ini, nanti teman akan dibawah menuju ke artikel wacana apa itu backlink dan laba yang di dapatkan, tapi artikel yang di tuju masih ada dalam blog ini.

Di antara banyak sekali seni administrasi SEO hal yang akan selalu berkaitan dengan internal link ialah Anchor text. 

Anchor text ialah potongan kata atau frasa yang ada dalam sebuah artikel yang berisi tautan yang sanggup diklik. Bentuknya agak berbeda dari teks pada umumnya, Biasanya muncul dalam warna yang berbeda ( kadang berwarna biru, hijau ) dari teks di sekitarnya dan sering digaris bawahi. Teks ini berkhasiat sebagai isu bagi pengguna dan mesin pencari mengenai tautan website yang dilampirkan. 

Contoh di atas, anchor text-nya adalah apa itu backlink. Ini perlu teman pahami dulu alasannya ialah nanti akan teman terapkan dalam meningkatkan secara optimal internal link.

Setelah teman sudah mulai paham wacana pengertiannya, maka teman saya akan giring ke pembahasan selanjutnya mengenal jenis internal link dalam website atau blog sobat.

 Jenis-Jenis Internal Link

Ada beberapa jenis link internal dalam sebuah blog yang perlu teman ketahui diantaranya:
  • Menu Navigasi: terdapat di sajian Home, About, Sitemap, Contack Us, dll.
  •  Related Posts: Daftar Posting Terkait
  • Popular Posts: Daftar Posting Terpopuler 
  • Random Posts: Daftar Posting Acak 
  • Recent Posts: Daftar Posting Terbaru 
  • Recent Posts: Daftar Komentar Terbaru
  • Label
  • Breadcrumbs
  • Link di dalam artikel.
Sampai disini teman sudah pahamkan wacana tautan atau link yang saling bekerjasama di dalam website sobat. percuma juga bila hanya mengena pengertian serta jenisnya saja, maka saya juga akan berikan sedikit pemahaman terntang manfaat dari internal link

Manfaat Internal Link dalam Website

Internal link sangat gampang dilakukan dan tidak membuang banyak waktu dan tenaga. Sayangnya, saya secara pribadi masih jarang menemukan dan membaca artikel-artikel berbahasa indonesia yang bisa menampilkan internal link dengan elok tanpa merusak readability goresan pena di blog.

Tentu muncul pertanyaan di benak teman : “Mengapa harus rutin menggunakan internal link dalam setiap postingan?”

Karena keuntungannya sangat banyak. Berikut ialah beberapa manfaat internal link yang mungkin menggiurkan teman untuk segera melakukannya di website atau blog yang teman kelola:

1. Membantu Bot Google Mengcrawler Situs Sobat

Ingin tahu belahan awal proses pengindeksan terhadap website atau konten dalam blog sobat? semua dikerjakan oleh bot Google .

Bot Google melaksanakan kiprah penting yakni mengunjungi setiap situs web secara terencana guna mengcrawler artikel-artikel dalam suatu situs web. Istilah lainnya melaksanakan pengindeksan yang akan dipakai sebagai database Google dan memberi rangking pada masing-masing konten yang relevan terhadap konten lainnya yang serupa di internet.

Bagian buruknya, dalam prosesnya, bot Google membutuhkan internal link biar proses pengindeksan lebih cepat. Tanpa struktur internal link yang bagus, bot Google akan kesulitan melakukannya.

Jika teman menghubungkan antara satu halaman dengan halaman lainnya, maka itu menciptakan proses pengindeksan lebih cepat dan lebih mudah. Tentu hal ini sangat berkhasiat bila teman memperbarui konten-konten usang atau menerbitkan konten-konten gres sehingga Google bisa memberi peringkat yang lebih baik di mesin pencari.

Semakin cepat proses pengindeksan, maka rangking akan menjadi semakin bagus.

2. Peluang Mendapatkan Backlink

Apakah situs teman mendapat lebih banyak link yang menuju halaman home page dibanding deep page?

Sayangnya, hal tersebut jelek untuk SEO.

Idealnya profil link yang bagus ialah link yang mengarah kepada postingan-postingan, bukan pada halaman utama. Karena hal semacam itu hanya besar lengan berkuasa sedikit untuk SEO secara keseluruhan.

Karena internal link masih melewati link juice, maka strateginya ialah membagikan semua poin yang didapat merata pada postingan-postingan di blog sehingga link profil menjadi lebih baik.

Juga jangan lupa, menyertakan internal link dalam setiap postingan mungkin mengundang bloger lain yang menulis postingan dengan tema yang sama ikut mengutip dan menggunakan postingan yang Anda gunakan sebagai internal link.

Apakah hal semacam itu benar-benar terjadi?

Ya… alasannya ialah saya sering melakukannya dikala membaca postingan bloger lain. Saya mengikuti beberapa internal link yang terpasang. Dan bila masih relevan dengan konten yang akan saya buat, maka saya tidak ragu memperlihatkan backlink.

3. Membuat Halaman-Halaman Lain Menjadi Kuat

Setiap halaman mempunyai poin tertentu. Sayangnya, menyerupai yang saya katakan sebelumnya, bila teman tidak menggunakan internal link, maka poin-poin masing-masing halaman akan terfokus ke halaman utama saja sehingga halaman utama kuat namun postingan tidak bisa muncul di halaman pertama Google.

Selain memudahkan Google mengindeks suatu halaman, memberi internal link menuju halaman-halaman paling penting di situs teman akan memberi tanda bagi Google bahwa halaman yang paling banyak mendapat internal link merupakan halaman yang penting.

Dengan demikian, Google akan memberi rangking yang bagus untuk halaman tersebut di mesin pencari.

Salah satu percobaan saya yangberhasil ialah “ Tidak bakal di Terima, Niche atau Topik  Blog Yang Di Larang Google.com, AdSense, Blogger Work212“. Saya menciptakan banyak internal link menuju halaman tersebut. Dan risikonya topik saya bisa nangkring di halaman pertama Google.

Meskipun tanpa backlink sama sekali, halaman tersebut bisa muncul di halaman pertama Google hanya dengan mengandalkan poin-poin yang didapat dari internal link.

4. Membawa kemudian lintas visitor ke artikel lama.

Artikel yang sudah dirilis usang biasanya akan terpendam dan jarang mendapat kunjungan, terlebih lagi bila artikel kurang dioptimasi dikala dibuat. Artikel akan kalah bersaing dengan artikel lain di hasil pencarian mesin pencari. Artikel bisa mendapat kemudian lintas visitor kembali bila di-share ke media sosial. Cara lain membawa kemudian lintas visitor ke artikel usang ialah dengan mengakibatkan artikel tersebut link di artikel lain.

Bila teman menciptakan artikel gres yang ada keterkaitan dengan artikel lama, tambahkan internal link di artikel gres yang mengarah ke artikel lama. Bila visitor selesai membaca artikel baru, diperlukan visitor akan menggali isu lebih banyak lagi dengan mengunjungi artikel usang melalui internal link. Dengan cara ini, akan ada kemudian lintas visitor ke artikel lama.

5. Anchor Text Internal Berpengaruh pada SEO

Bagian terbaik dari internal link ialah anchor text yang teman gunakan berfungsi sebagaimana anchor text pada backlink. Artinya, kata-kata yang sobat gunakan akan besar lengan berkuasa eksklusif pada SEO halaman tujuan.

Tentu melaksanakan tindakan spam pada anchor text merupakan hal jelek dan berujung dengan penalti, namun bila dilakukan dengan benar dan hati-hati, maka sobat bisa mendapat rangking untuk beberapa kata kunci panjang dengan menyertakan anchor text yang tepat.

6. Membuat Pengunjung Betah

Bagian yang tak kalah penting lainnya ialah internal link menciptakan pengunjung betah.

Bagaimana pun juga, orang-orang yang tiba melalui mesin pencari berharap mendapat semua isu yang berkaitan dengan kata kunci mereka dalam satu halaman. Internal link yang relevan akan menciptakan pengunjung mendapat resource-resource yang dibutuhkan tanpa berurusan dengan kata kunci di mesin pencari.

Mungkin benar bahwa internal link hanya belahan dari teknik SEO. Tapi internal link mempunyai arti yang lebih luas bila memperhatikan pengalaman pengguna, di mana hal tersebut juga metrik yang dipakai dalam SEO secara keseluruhan.

Tanyakan kepada diri sendiri, bila sobat membaca suatu konten untuk mencari informasi, apakah sobat akan melaksanakan klik pada link-link yang terkait bila sobat merasa bahwa konten yang disajikan sangat berkualitas?

Jika saya yang ditanya, maka jawabannya niscaya ya.

7. Meningkatkan Pageview Blog

Blog yang sehat mempunyai pageview yang tinggi. Artinya, setiap pengunjung yang tiba membuka lebih dari satu halaman.

Tentu, metrik ini sangat bergantung pada kualitas konten yang disajikan. Namun bila berasumsi kontennya sudah bermutu, maka sangat masuk akal sobat harus memberi internal link dalam postingan untuk mendorong pengunjung membuka postingan-postingan lainnya, terutama konten-konten berkualitas yang kalah bersaing di mesin pencari.

Dengan demikian, semakin banyak internal link dan semakin rutin dilakukan, maka pageview hampir bisa dipastikan akan ikut meroket.

Bahkan menurut Neil Patel, internal link bisa meningkatkan pageview sampai 10%.

8. Time On Site dan Bounce Rate

Meskipun Bounce Rate dan time on site tidak besar lengan berkuasa eksklusif terhadap SEO, namun menjaga keduanya tetap berada di angka yang bagus merupakan indikasi konten kita sudah memenuhi standar kualitas pengguna internet.

Internal link akan menciptakan bounce rate tetap rendah alasannya ialah berpotensi mendorong pengunjung melaksanakan klik pada link-link yang terpasang. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka otomatis time on site pun akan menjadi semakin baik lagi.

Sobat bisa menggunakan  Tracking Kode Google Analytics yang teman pasang di blog untuk melihat statistik-statistik tersebut. Namun bila teman menggunakan situs gratisan menyerupai wordpress.com, maka teman bisa menggunakan Alexa untuk melihat nilainya.

Setelah teman menyimak dengan seksama wacana manfaat yang bisa di sanggup mungkin teman akan ingin tau berapa sih banyak internal link dalam setiap postingan atau artikel.

Berapa Banyak  Internal Link dalam Satu Artikel?

Jadi, berapa banyak internal link dalam suatu halaman? Menurut pernyataan Google, buat link dalam suatu halaman pada angka yang masuk akal.

Pertanyaannya : Angka berapa yang dimaksud dengan “angka masuk akal.”

Beberapa orang cerdas mencoba untuk memperlihatkan balasan untuk pertanyaan tersebut. Matt Cutts sendiri merekomendasikan tidak lebih dari 100 link.

Baiklah…. 100 link untuk eksternal link dan internal link dalam satu halaman. Meskipun demikian, juga harus berhati-hati alasannya ialah semua link dalam satu halaman termasuk popular post, related post, dan juga artikel terbaru. Gunakan jatah tersebut dengan bijak dan Anda akan baik-baik saja.

Contoh terbaik wacana banyaknya internal link dalam postingan ialah di situs Wikipedia. Coba saja  buka deh, banyak link dan selalu ada link dalam artikel di Wikipedia 'kan? Nah, itu bagus buat SEO.

Belajar dari Wikipedia itu, juga dari sumber lain, maka cara menciptakan link internal di postingan blog ialah sebagai berikut:


  1. Pilih teks deskriptif, berupa kata, frasa, atau kalimat. Jangan gunakan anchor teks "klik disini" (click here)! Itu tidak bagus buat SEO dan user.
  2. Gunakan tautan yang relevan atau tema goresan pena yang berkaitan. Jangan menggunakan teks tautan yang tidak sesuai dengan konten halaman yang ditautkan. 

Cara Membuat Internal Link di Postingan Blog

Teknisnya bagaimana? Ini ia yang sering ditanyakan oleh blogger pemula. Begini caranya sobatku :

  • Selesaikan dulu goresan pena teman untuk artikel yang akan di publikasikan.
  • Pilih kata, frasa, atau kalimat pendek yang akan dijadikan link internal.
  • Buka posting usang yang akan ditautkan, kemudian Copy URL-nya. Simpan di "Notepad".Highlight atau "select" pilih kata yang akan dijadikan link tadi, kemudian klik menu/tombol "Link" di atas kotak naskah tulisan.
  • Paste URL di nomor 3 tadi di kolom yang muncul sesudah kita klik "Link".
  • Centang "Open this link..." 
  • Biarkan "Add rel=nofollow..." 
  • Klik "OK".

Demikian Cara Membuat Link Internal di Posting Blog. Bisa teman eksklusif sanksi mulai dari sekarang,,,aistttttt,,,tunggu dulu selesaikan dulu membaca artikel ini.

Struktur Internal Link Yang Baik

Dalam pembuatan internal link ngga bisa asal. Kalau salah membuat, yang ada malah tidak berdampak apa-apa untuk SEO dan user. Untuk menciptakan konsep internal link yang baik, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan diantaranya:

1. Berada di Dalam Konten/Artikel

Bentuk link atau tautan yang mempunyai kualitas terbaik ialah yang berada di antara kalimat-kalimat dalam konten  (kontekstual link), bukan di sidebar atau lebih parah berada di kolom komentar blog sendiri. Pertama, alasannya ialah terlihat natural. Kedua, pengunjung lebih tertarik untuk mengklik. Ketiga, kaya dengan kata kunci.

Link menuju suatu halaman tertentu maksimal muncul sekali supaya tidak mengganggu pembaca. Lebih baik pasang link ke 2-3 halaman yang berbeda di 1 artikel daripada 2-3 ke halaman yang sama.

2. Buatlah Anchor Text yang Unik dan Bervariasi

Sama menyerupai backlink, gunakan anchor text unik biar yummy dipandang untuk menautkan ke setiap internal link dalam blog sobat. Jangan gunakan frase generik menyerupai “klik disini”, “halaman ini”, dsb untuk internal link kecuali terpaksa.

Jangan pula menggunakan frase yang terlalu dioptimasi. Sisipkan ke dalam kalimat secara natural supaya kalimat tetap yummy dibaca tapi tetap mendeskripsikan link isi artikel yang dituju oleh link tersebut. Semakin relevan kata / kalimat yang Anda pakai, semakin bagus.

 Teknik Membangun Struktur Optimasi Website yang Kuat di Mata Google Internal Link: Teknik Membangun Struktur Optimasi Website yang Kuat di Mata Google
Contoh anchor text
Perhatikan gambar diatas. Kata / kalimat yang saya gunakan dalam artikel disebut anchor text, dan ada nilainya dari sisi SEO.

3. Menautkan Artikel yang Relevan

dikala teman menciptakan artikel dan ingin menautkan ke artikel lain, pastikan artikel yang teman berikan link dan artikel yang akan dituju relevan. Misalnya, teman dalam artikel membahas wacana “Cara Membuat Blog Gratis di Blogger.com”, dan terdapat internal link menuju artikel “Cara Membuat Blog Menjadi Populer”.

Kedua artikel tersebut relevan, masih membahas di topik yang sama.

Coba teman bandingkan, contohnya saja , sobat memiliki artikel wacana “panduan instalasi tema blog” dan di dalamnya memperlihatkan internal link ke artikel “cara mengobati luka bakar”.

Relevan atau ngga berdasarkan teman ?

4. Jangan Memasang Link  atau Tautan Menuju halaman berikut

Jangan memasang link ke homepage dari dalam konten alasannya ialah sudah banyak link di website teman menyerupai yang sudah saya singgung tadi. . Jangan pula teman memasang link ke halaman sendiri, itu sama saja melaksanakan hal percuma yang tidak ada imbas sama sekali.

Halaman lain yang tidak perlu anda meningkatkan secara optimal terhadap mesin pencari menyerupai kontak, tentang, dan peraturan juga tidak perlu ditautkan.

Menautkan link ke Artikel Yang Memiliki Traffic

Internal link yang diberikan dari artikel yang sudah mempunyai traffic / masuk halaman pertama mesin pencari akan lebih bagus efeknya dibanding internal link dari artikel tanpa traffic.

Sobat bisa menggunakan beberapa cara untuk melihat artikel mana di dalam blog teman yang paling banyak mendapat traffic. Cara pertama menggunakan Google Analytics :


  • Buka dashboard Analytics Anda.
  • Buka Acquisition >> Search Console >> Landing Page.
  • Set durasi waktu menjadi 30 hari terakhir.
  • Urutkan berdasarkan jumlah klik terbanyak.


Cara berikutnya bisa menggunakan Search Console :


  • Buka dashboard Search Console Anda.
  • Masuk sajian Kinerja >> cek tab sajian Page.
  • Urutkan berdasarkan jumlah klik terbanyak.


Dengan 2 teknik di atas akan terlihat artikel yang paling banyak mendapat klik, artinya artikel tersebut mempunyai posisi yang baik di mesin pencari. Kaprikornus kalau teman menyisipkan internal link dari artikel tersebut ke artikel lain, efeknya akan bagus.

5. Hargai Kenyamanan Pengunjung

Hal apapun yang teman lakukan di website atau blog sebaiknya tidak mengganggu kenyamanan pembaca atau pengunjung, termasuk internal link.

Artinya, jangan memasang link terlalu banyak dan jangan memasang link yang tidak relevan. Seberapa banyak sih terlalu banyak itu? Tergantung dari panjang artikel anda dan penggunaan dalam batas wajar.

Akhir Kata...

Inilah teknik membangun internal link secara manual untuk mendapat struktur yang baik. Dalam proses pembuatan website, apapun yang dilakukan secara manual biasanya memperlihatkan hasil yang lebih baik daripada serba otomatis.

0 Response to "Internal Link: Teknik Membangun Struktur Meningkatkan Secara Optimal Website Yang Besar Lengan Berkuasa Di Mata Google"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel