Apa Itu Bounce Rate Dan Tips Menurunkan Bounce Rate Pada Website Atau Blog

Selamat tiba di blog . Bagi para blogger baik itu pemula atau sudah usang berkecimpung di dunia blogging tentu mempunyai banyak impian  tersendiri terhadap website atau blog yang dimilikinya, di antara begitu banyaknya harapan ada dua harapan utama yakni blog yang di kelola menjadi terkenal dan blog tersebut ramai di datangi pengunjung tiap hari.



Berbagai langkah akan di tempuh mulai dari Optimasi SEO, baik itu SEO on page ataupun SEO off page. Semuanya di meningkatkan secara optimal sedemikian mungkin untuk mendongkrak angka trafik yang memuaskan.


Namun, sesudah semua di lakukan dengan baik dan benar dan pengorbanan yang cukup memakan banyak waktu sudah membuahkan hasil. Sayang, duduk masalah lain pun tiba menghampiri yakni pengunjung yang tiba hanya membuka satu halaman saja dan tidak tertarik untuk menelusuri lebih dalam halaman-halaman lain di website atau blog sobat. Situasi demikian disebut Bounce Rate.

Pada artikel atau postingan kali ini saya akan mengatakan sedikit pemahaman ihwal apa itu Bounce Rate, Mengecek Bounce Rate di GA ( Google Analytic), Alasan Situs Web atau Blog Memiliki Tingkat Bounce Rate Tinggi  dan Tips Menurunkan Bounce Rate pada Website atau Blog.

Daftar isi:
Apa Itu Bounce Rate?
Cara Menghitung Bounce Rate Secara Manual
Mengecek Bounce Rate di GA ( Google Analytics)
Bagaimana cara Mengurangi Tingkat Bounce Rate?  

Apa Itu Bounce Rate


Bounce rate menurut Google Analytics sendiri adalah: " Persentase sesi satu halaman" yaitu sesi di mana orang meninggalkan situs Anda dari halaman masuk atau sesudah pengunjung membuka satu halaman saja tanpa berinteraksi dengan halaman lain. Yoast SEO juga menambahkan bahwa, bounce rate merupakan suatu keadaan di mana pengunjung hanya membuka satu halaman website tanpa melaksanakan tindakan apa pun. Mereka tidak menekan tombol menu, CTA, atau internal link lainnya di halaman tersebut.

Sebelum Anda mulai khawatir, pertimbangkan bahwa "tinggi" ialah istilah yang relatif. Sebagian besar situs web akan melihat rasio pentalan antara 26% hingga 70%, menurut Study RocketFuel .
Berdasarkan data yang mereka kumpulkan, mereka menyediakan semacam sistem evaluasi tingkat pentalan:


  • 25% atau lebih rendah: Sesuatu mungkin rusak
  • 26-40%: Luar biasa
  • 41-55%: Rata-rata
  • 56-70%: Lebih tinggi dari biasanya, tetapi sanggup masuk nalar tergantung pada situs web
  • 70% atau lebih tinggi: Buruk dan / atau sesuatu mungkin rusak


Bounce rate sanggup dihitung dengan memakai pembagian single page visit ( kunjungan halaman tunggal ) terhadap keseluruhan trafik yang masuk di website atau blog. misalnya saja, website yang teman kelola mempunyai trafik perhari 6000 dan 3000 merupakan singel page atau halaman tunggal. Jadi  sanggup di simpulkan bahwa bounce rate di website atau blog teman ialah 50%. Jika semakin tinggi persentase bounce rate memperlihatkan ada yang salah dengan taktik yang teman terapkan.

Penyebab bounce rate yang tinggi sanggup di picu oleh satu dari dua kemungkinan yang paling mendasar. satu, kualitas artikel yang dibentuk di halaman tersebut terlalu buruk, alasannya ialah kualitas yang kurang memadai dan terkesan norak sehingga pengunjung tidak tertarik untuk mengeksplorasi artikel-artikel lain di website atau blog sobat. Kedua, konten tidak sesuai dengan maksud (intent) pengunjung yang di ketikan di kolom search Google. jadi para pengunjung tersebut berniat mencari artikel dari website atau blog lain yang sesuai dengan keinginannya ihwal sesuatu atau solusi atas permasalahannya.

Setelah membaca dari atas mungkin teman akan bertanya-tanya,  apakah web atau blog saya mempunyai bounce rate yang tinggi atau tidak. teman tidak usah khawatir dan pusing menghitung nilai bounce rate secara manual. Karena teman sanggup memakai tools gratis Google yakni memakai Google Analytics untuk mengetahui bounce rate website/blog sobat. Jika belum punya Google Analytics di website, teman sanggup memasangnya dengan mengikuti panduan menautkan Google Analytics di blogspot. Tapi khusus teman setia sayaakan menjelaskan keduanya yakni hitungan manual dan cara Melihat Score Bounce Rate di Google Analytics

Cara Menghitung Bounce Rate Secara Manual

Rumus bounce rate adalah :  jumlah pengunjung yang hanya mengunjungi satu halaman web atau blog/jumlah total kunjungan) x 100%

Misalkan blog teman dikunjungi 200 ribu pengunjung per bulan. Pengunjung yang hanya mengunjungi satu halaman berjumlah 80.000.

Berarti bounce ratenya adalah  (80.000/200.000) X 100% = 40 %

Tapi tenang, sobat tidak perlu menghitung bounce rate web sobat, alasannya ialah sudah dihitungkan secara automatis oleh google analytics

Mengecek Bounce Rate di GA ( Google Analytics)

  • Login ke Google Analytics memakai Email sobat
  • Pada dashboard Google Analytics klik  menu  "  Perilaku ( Behavior ) " > " Konten Situs ( Site Content )"  > " Semua Halaman ( All Page ) ". Di tabel, Sobat akan melihat kolom bounce rate web sobat
Lihat Gambar
 Bagi para blogger baik itu pemula atau sudah usang berkecimpung di dunia blogging tentu me Apa Itu Bounce Rate dan Tips Menurunkan Bounce Rate pada Website atau Blog

Jika teman melihat laporan bounce rate website/blog, Apakah bounce rate website teman tinggi? Jika iya, tidak perlu khawatir alasannya ialah artikel ini akan memandu Anda bagaimana menurunkan bounce rate tersebut.

Bagaimana cara Mengurangi Tingkat Bounce Rate?

  • Utamakan Kualitas Konten

Meskipun pengunjung telah mendarat website sobat, tapi belum tentu mereka akan membaca konten sobat hingga selesai. Jika konten yang teman buat tidak disusun secara rapi, pengunjung akan kesulitan untuk membacanya. Pengunjung yang  mengalami kesulitan membaca konten di website atau blog sobat akan beralih dan pindah ke website lain dengan konten serupa yang disusun lebih rapi, yummy dibaca serta gampang di pahami atau cepat di cerna oleh nalar pikiran pembaca.
 Bagi para blogger baik itu pemula atau sudah usang berkecimpung di dunia blogging tentu me Apa Itu Bounce Rate dan Tips Menurunkan Bounce Rate pada Website atau Blog


Perlu teman ingat, konten yang teman suguhkan bukanlah satu-satunya konten yang ada di internet. Ada ribuan atau bahkan jutaan website/blog lain yang membahas topik serupa. Makara sobat harus sanggup menciptakan konten sebaik mungkin biar pengunjung tidak beralih ke website atau blog lain. Bagaimana caranya?

Pertama, bagi artikel menjadi paragraf-paragraf pendek. Pengguna internet terbiasa untuk membaca cepat dan paragraf singkat dan terang memudahkan mereka untuk membaca dengan cepat. Ketika melihat paragraf panjang, pembaca tidak sanggup eksklusif melihat inti dari paragraf tersebut dan paragraf yang panjang akan terkesan cepat bosan dalam membacanya..

Kedua, manfaatkan subheading. minor heading dalam artikel karena  membantu pembaca untuk menemukan poin-poin penting dalam sebuah artikel. Contohnya, di artikel ini ada empat poin penting yang ingin saya sampaikan, Apa Itu Bounce Rate?, Cara Menghitung Bounce Rate Secara Manual
Mengecek Bounce Rate di GA ( Google Analytics), Bagaimana cara Mengurangi Tingkat Bounce Rate? , . Ketiga empat poin tersebut saya tulis memakai sub heading dan klarifikasi di dalam saya tulis dalam minor heading.  

Ketiga, tambahkan visual menarik. Pembaca akan cepat bosan jikalau hanya melihat teks dari awal hingga selesai artikel. teman sanggup menghilangkan imbas bosan pembaca dengan mengakalinya dengan cara menambahkan foto, gambar ilustrasi, infografik, atau bahkan video di artikel sobat. Selain menciptakan artikel lebih menarik, media visual juga menciptakan pembaca lebih gampang memahami konten sobat.

  • Buat Alur Cerita yang Menarik

Jika di poin pertama saya lebih banyak menjelaskan dan membahas utamakan kualitas konten secara teknis, di poin kedua yang ingin saya tekankan ialah alur dongeng yang menarik.

Konten yang disusun rapi, tetapi alur ceritanya biasa saja akan kalah dengan konten yang disusun rapi dan punya alur dongeng yang menarik. Ingat, terdapat ribuan konten bersaing untuk satu kata kunci yang sama. Makara konten teman harus benar-benar outstanding di antara konten-konten lainnya, baik dari segi teknis dan alur cerita.  

Sebuah alur dongeng (storytelling) dianggap cantik atau menarik dikala pembaca merasa relatable dengan dongeng tersebut. Storytelling yang baik menciptakan pembacanya merasa seolah-olah sedang membaca dongeng atau pengalamannya sendiri.  

Salah satu cara efektif untuk menciptakan konten yang relatable ialah dengan memakai kata ganti orang kedua ibarat kamu, Anda, atau lo, sesuai dengan gaya bahasa yang cocok dengan audiens sobat. Dengan memakai kata ganti orang kedua, teman sanggup menciptakan alur dongeng yang interaktif seolah-olah penulis sedang berbicara dengan pembacanya.

Selain itu, tempatkan diri teman di posisi pembaca. Ketika menulis artikel, tanyakan pada diri sobat, apa duduk masalah yang dihadapi pembaca? Solusi apa yang sanggup sobat tawarkan? Apa yang ingin diketahui pembaca? Istilah ibarat apa yang akan gampang dipahami pembaca? Dengan begitu Sobat akan menulis konten yang benar-benar diharapkan pembaca.    

  • Gunakan Popup Sewajarnya dalam Web

Banyak perdebatan mengenai penggunaan popup. Di satu sisi, popup sanggup membantu Anda memperoleh leads melalui subscriber blog atau newsletter. Di sisi lain, popup tetap tidak disukai oleh kebanyakan pengguna pembaca.

Sobat bisa memakai popup di website atau blog sobat, tetapi jangan terlalu berlebihan. Berlebihan yang saya maksud di sini ialah pengunjung terus menerus disodori popup setiap berapa menit sekali dikala membaca konten.

Penggunaan popup yang berlebihan hanya akan mendorong pengunjung untuk menutup halaman website Sobat. Menurut sebuah penelitian, 70 persen pengunjung website menyatakan popup yang berlebihan dan tidak relevan itu menjengkelkan. Makara usahakan atur popup untuk muncul sewajarnya biar pengunjung tidak kesal.

  • Topik yang Relevan

Jika website atau blog Sobat mendapatkan trafik banyak dari kata kunci yang sama sekali tidak berkaitan dengan konten yang Sobat suguhkan, kemungkinan angka bounce rate akan tinggi.

Ketika melaksanakan riset keyword, selain volume pencarian tinggi, Sobat juga perlu mempertimbangkan relevansinya dengan konten Sobat. Misalnya, konten yang teman buat dengan judul Cara Membuat Blog   dan Tips Mempopulerkan Blog , tetapi dalam pembahasannya sobatmembahas tentang  Bounce rate dan cara menguranginya, jadi terkesan tidak singkronkan dengan judul.

Blog teman tetap mendapat trafik dari topik tersebut, tetapi diikuti juga dengan bounce rate yang tinggi alasannya ialah topik tersebut tidak relevan dengan isi artikel sobat.

  • Search Intent

Bayangkan saja, Sobat mengetik sebuah kata kunci di Google kemudian Sobat mengklik salah satu website di hasil pencarian. Setelah Sobat baca sekilas ternyata konten di website tersebut tidak sesuai dengan yang Sobat ekspektasikan. Apa yang akan Sobat lakukan? Tentu mengulangi proses pencarian kata kunci hingga Sobat menemukan konten yang sesuai dengan maksud dan keinginan Sobat (search intent).

Keadaan di atas ialah referensi mengapa search intent menjadi salah satu komponen yang memilih tinggi rendahnya bounce rate website Sobat. Pembaca akan eksklusif meninggalkan website Sobat dikala mereka tahu konten Sobat tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Sebaliknya, jikalau konten Sobat sesuai ekspektasi, mereka akan membacanya hingga selesai.

Untuk menciptakan konten yang sesuai dengan search intent pembaca, Sobat perlu mengetahui macam-macam search intent terlebih dahulu. Secara umum, kata kunci dibagi menjadi empat berdasarkan search intent, yaitu informational, navigational, commercial investigation, dan transactional.

Pertama, informational keyword ialah jenis keyword yang mengantarkan pembaca kepada konten yang mengatakan klarifikasi lengkap mengenai satu topik. Misalnya, dikala mengetik “Cara Membuat Blog ”, pembaca ingin membaca konten yang memandunya menciptakan blog dari awal hingga akhir.

Kedua, navigational keyword ialah kata kunci yang biasanya eksklusif mengarah ke merek tertentu. Misalnya, kata kunci ibarat “facebook”, “twitter”, “youtube”, atau “instagram”. Ketika mengetik kata kunci tersebut, pengguna ingin eksklusif diarahkan ke website resmi merek tersebut, bukan diarahkan ke klarifikasi mengenai sejarah merek-merek tersebut.

Ketiga, commercial investigation keyword ialah kata kunci yang dipakai pencari untuk mendapat informasi mengenai perbandingan produk dari beberapa merek.

Contohnya ialah kata kunci ibarat “sepatu terbaik”, “smartphone gaming terbaik”, “laptop gaming terbaik”, atau “mouse terbaik”. Ketika mencari kata kunci tersebut, pengguna ingin melaksanakan perbandingan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing merek.

Keempat, transactional keyword ialah kata kunci yang dipakai pencari dikala mereka sudah di fase pembelian atau transaksi. Biasanya pencari memakai kata kunci yang memperlihatkan transaksi ibarat beli atau murah. Contohnya, “beli laptop”, “beli domain”, atau “beli smartphone”.

  • Tingkatkan Kecepatan Website

Salah satu hal yang paling dibenci oleh para pengunjung website ialah loading lambat. Loading website yang usang menciptakan pengunjung website jengkel dan hasilnya mencari website lain yang sanggup mengatakan informasi lebih cepat.

Sebagus apa pun konten yang Anda buat, pengunjung website tidak mempunyai toleransi untuk loading lambat. Menurut Google, 53 persen pengguna internet meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik. Selain itu, 79 persen orang yang kecewa dengan website loading usang menyatakan tidak akan kembali lagi ke website tersebut.

Kecepatan situs ialah kepingan dari algoritma peringkat Google, jadi SEO yang cantik untuk lebih  fokus pada kecepatan website.

Google lebih mempromosikan konten yang mengatakan pengalaman positif bagi pengguna, dan Google mengakui bahwa situs yang lambat sanggup mengatakan pengalaman yang buruk.

Jika halaman Sobat membutuhkan waktu lebih dari beberapa detik untuk dimuat, pengunjung Sobat mungkin bosan dan Memperbaiki kecepatan situs ialah perjalanan seumur hidup bagi sebagian webmaster, tetapi sisi baiknya ialah dengan setiap perbaikan bertahap, Sobat akan melihat peningkatan kecepatan yang semakin meningkat.

Tinjau kecepatan website teman (keseluruhan dan untuk setiap halaman) memakai alat seperti:
  • Google PageSpeed ​​Insights.
  • Pingdom.
  • GTMetrix.
Tools ini akan mengatakan rekomendasi khusus untuk situs Anda, ibarat mengompresi gambar Sobat, mengurangi skrip pihak ketiga, dan meningkatkan caching browser.

  • Desain Mobile Friendly

Perangkat mobile ialah perangkat yang paling banyak dipakai pengguna internet Indonesia untuk mengakses internet. Berdasarkan survei Google, 94 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile.

Dengan smartphone sebagai perangkat utama pengguna internet Indonesia, pemilik website dan blog dituntut untuk menyediakan website yang mobile friendly. Sayangnya, tidak semua tema website menyediakan tema website yang responsif di perangkat mobile. teman sanggup membeli Template Blog  di Mas sugeng dengan nama Template Viomagz. Template tersebut sudah mobile friendly dan sudah pula di atur SEO friendly sedemikian rupa oleh mas sugeng

  • Atur Link Menjadi “Open in New Window”

Dalam sebuah konten, tentu Anda meletakkan setidaknya tiga atau empat tautan, baik itu tautan internal maupun eksternal. Platform ibarat blogger.com secara otomatis mengatur pembaca untuk membuka link di tab yang sama dengan halaman yang sedang dibuka.

Sayangnya, hal tersebut akan merusak pengalaman pembaca alasannya ialah mereka perlu menekan tombol back untuk kembali ke halaman pertama.

Bayangkan, jikalau pembaca membuka lima tautan di sebuah artikel, mereka perlu menekan tombol back berkali-kali untuk kembali ke halaman awal. Tentu hal itu melelahkan bagi pembaca dan merugikan Sobat alasannya ialah exit rate semakin tinggi yang artinya bounce rate juga ikut naik.

Oleh alasannya ialah itu, Sobat perlu mengarahkan pembaca blog/website ke tab gres dikala mengklik sebuah tautan di artikel. Dengan begitu pembaca tidak perlu menekan tombol back berkali-kali untuk kembali ke halaman pertama. Anda sanggup memodifikasi pengaturan open link in new tab di blogger.com.

Lihat gambar

  • Tunjukkan Kredibilitas

Ketika mencari sumber bacaan dari internet, pembaca ingin mendapat informasi dari sumber-sumber yang kredibel, bukan blog abal-abal.

Kredibilitas blog Sobat sanggup dilihat banyak sekali aspek salah satunya dari tema yang Sobat pakai, pastikan untuk memakai tema profesional.

Selain tema atau template yang Sobat gunakan, Sobat juga perlu memperlihatkan bukti dapat dipercaya blog Sobat. Salah satu caranya ialah dengan menampilkan profil penulis blog ibarat di Blog . Profil penulis blog berkhasiat untuk meyakinkan pembaca kalau artikel-artikel di blog ialah hasil goresan pena dari para ahli.

  • Tag Judul dan / atau Deskripsi Meta yang Menyesatkan

Tanyakan pada diri Sobat: Apakah konten halaman Sobat sudah diringkas secara akurat oleh tag judul dan deskripsi meta Anda ?

Jika tidak, pengunjung masuk ke situs Sobat berpikir konten Sobat adalah ihwal satu hal, hanya untuk menemukan bahwa itu bukan artikel yang di inginkan.

Entah itu kesalahan yang tidak bersalah atau Sobat mencoba permainan sistem dengan mengoptimalkan kata kunci clickbait, Untungnya, ini cukup sederhana untuk diperbaiki.

Tinjau konten halaman Sobat dan sesuaikan tag judul dan deskripsi meta sesuai atau menulis ulang konten untuk mengatasi undangan pencarian yang Sobat benar-benar ingin menarik pengunjung.

Akhir Kata

Bounce rate ialah salah salah satu indikator yang harus teman pantau dan tindak lanjuti secara reguler. Tingginya angka bounce rate memperlihatkan bahwa teman harus membenahi taktik konten sobat. Bisa jadi konten yang ditulis tidak sesuai dengan search intent pembaca atau loading website/blog terlalu usang sehingga pembaca tidak sabar dan meninggalkan website sobat.

Diharapkan atikel singkat ihwal Apa Itu Bounce Rate dan Tips Menurunkan Bounce Rate pada Website atau Blog di atas sanggup membantu teman menciptakan pengunjung lebih betah berlama-lama di website Anda dan tidak hanya mengunjungi satu halaman saja. Selamat mencoba!

0 Response to "Apa Itu Bounce Rate Dan Tips Menurunkan Bounce Rate Pada Website Atau Blog"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel