Tanda-Tanda Atau Tanda-Tanda Awal Menopause Pada Perempuan Dan Cara Mengatasinya

Selamat tiba di blog Tanda-Tanda atau Gejala Awal Menopause pada Wanita. Menopause merupakan hal yang tidak sanggup dihindari oleh semua kaum Hawa. Sebagian perempuan melewati masa menopause tanpa mengalami tanda-tanda yang tidak menyenangkan, namun sebagian lagi harus mengalami tanda-tanda yang cukup menciptakan tidak nyaman. Gejala menopause yang dialami para perempuan menjelang menopause merupakan jawaban dari berkurangnya hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron

Tanda atau Gejala Awal Menopause pada Wanita Tanda-Tanda atau Gejala Awal Menopause pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Wanita akan mengalami masa menopause, yaitu masa dimana ketika siklus menstruasi berakhir secara alami pada wanita, usia berkisar antara 40 sampai 50 tahun. Tanda-tanda dan tanda-tanda menopause bagi setiap perempuan berbeda-beda dan terkadang sanggup ibarat dilema kesehatan. 

Wanita sanggup dikatakan mengalami masa menopause apabila si perempuan atau orang yang bersangkutan  tidak lagi mengalami menstruasi dalam waktu 12 bulan secara berturut-turut, padahal bulan-bulan sebelumnya mengalami menstruasi normal dan  teratur.

Menopause merupakan keadaan dimana ovarium atau indung telur di dalam tubuh perempuan tidak lagi melepaskan sel telur atau sel ovum, sehingga tubuhnya berhenti mengalami menstruasi. Dengan kata lain, sehabis memasuki masa menopause, seorang perempuan tidak lagi sanggup hamil secara alami.

Beberapa Tanda-Tanda Menopause

Tanda-tanda serta gelaja menopause bantu-membantu sudah mulai muncul semenjak masa perimenopause, yaitu periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium secara sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang.

Umumnya, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, tapi sanggup juga lebih usang atau lebih singkat. Berikut ini ialah tanda-tanda menopause yang sanggup muncul menjelang masa menopause:

Perubahan siklus menstruasi tidak teratur

Sobatwati  mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi. Jumlah darah yang keluar dikala menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau mungkin hanya berupa flek atau spotting. Durasi menstruasi juga mungkin menjadi lebih singkat.

Namun jikalau tidak mengalami menstruasi pada waktu yang seharusnya, pastikan teman sudah menyingkirkan kemungkinan hamil. Jika asumsi tidak hamil, tidak mengalami menstruasi sesuai jadwal mungkin sanggup menjadi penanda dimulainya masa menopause. Mengalami spotting sehabis tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, Alangkah baiknya harus berkonsultasi pada dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi yang lebih serius mirip kanker.

Rasa panas (hot flashes)

Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher sampai ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum yang dialami wanita. Pada sebagian wanita, keluhan ini sanggup muncul lebih awal dikala siklus haid masih berlangsung.

Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa penyebabnya. Selain rasa panas, tanda-tanda lain yang dirasakan ialah tubuh berkeringat, kemerahan, dan dada berdebar-debar.

Kondisi ini biasa berlangsung antara 30 detik sampai 10 menit. Sebagian besar perempuan mengalami kondisi ini selama satu sampai dua tahun sehabis menstruasi terakhir mereka. Hot flash mungkin akan terus berlanjut sehabis menopause, namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin jarang dialami. Konsultasikan kepada dokter Anda jikalau tanda-tanda yang Anda alami sangat mengganggu aktivitas.

keringnya vagina dan rasa nyeri dikala bekerjasama dengan pasangan

Dengan berkurangnya produksi estrogen dan progesteron sanggup mensugesti kelembapan lapisan tipis yang melapisi dinding vagina wanita. Gejala yang akan  dialami sanggup berupa rasa gatal atau panas di belahan verbal vagina.

Kekeringan di kawasan vagina ini sanggup menjadikan rasa sakit dikala bekerjasama intim dengan pasanganya. Untuk mengatasinya, mencoba menggunakan pelumas dengan berbahan dasar air, atau pelembap vagina. Berkonsultasilah pada dokter apabila masih merasa tidak nyaman.

Masalah pada saluran kemih

Selain keringnya vagina dan rasa nyeri dikala bekerjasama dengan pasangan, Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, sampai nyeri atau anyang-anyangan dikala buang air kecil.

Keluhan-keluhan tersebut terjadi jawaban jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitas.

Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang masa menopause sanggup menciptakan perempuan lebih rentan terhadap infeksi, termasuk abses saluran kemih (ISK).

Insomnia atau gangguan contoh tidur

Menjelang masa menopause,  biasanya perempuan sanggup menjadi lebih susah tidur atau mengalami insomnia. Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun.

Wanita yang mengalami keluhan ini akan lebih gampang terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Saat menopause terjadi, kualitas tidur pun sanggup berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi sehabis berdiri tidur.

Untuk menerima istirahat yang cukup, cobalah banyak sekali teknik relaksasi dan pernapasan. Juga sanggup berolahraga pada siang hari biar tubuh teman cukup lelah untuk tidur pada malam harinya. Hindari membuka ponsel atau komputer sebelum tidur lantaran cahaya biru dari gadget sanggup menyebabkan  teman menjadi sulit tidur. Mandi, membaca, atau mendengarkan lagu pelan mungkin sanggup membantu biar lebih rileks. Cobalah untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam dan hindari masakan atau minuman yang sanggup mensugesti tidur mirip coklat, kafein, atau alkohol.

Menurunnya Gairah seks 

Penurunan hormon estrogen yang terjadi dikala menopause sanggup menciptakan klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual, serta vagina menjadi kering dan kurang elastis. Tanda menopause yang satu ini sanggup menimbulkan gairah seks menurun dan perempuan menjadi sulit orgasme.

Masalah psikologis yang di alami wanita

Perubahan hormon di dalam tubuh perempuan yang sedang menopause turut memberi berdampak pada perubahan emosi dan serta kondisi psikologis. Menjelang dan selama menopause, perempuan akan menjadi lebih gampang tersinggung, gampang murka dan sedih, merasa cepat lelah dan tidak bersemangat, serta lebih gampang cemas dan mengalami mood swing.

Perubahan kulit dan rambut

Seiring dengan bertambahnya usia, penurunan jaringan lemak sanggup menciptakan kulit Anda lebih kering dan tipis. Berkurangnya estrogen juga sanggup menciptakan rambut Anda lebih ringkih dan kering. Hindari penggunaan produk perawatan rambut dengan materi kimia yang terlalu kuat, lantaran sanggup memperparah kerusakan rambut.

Selain tanda-tanda menopause di atas, beberapa perempuan juga mungkin akan mengalami keluhan berupa:

  • Nyeri otot
  • Tulang lebih rapuh
  • Bentuk payudara berubah
  • Peningkatan berat badan
  • Peningkatan kadar kolesterol

Cara Mengatasi Keluhan yang Dirasakan Saat Menopause

Sebagian tanda-tanda menopause yang muncul umumnya bersifat sementara dan sanggup mereda dengan sendirinya seiring waktu. Namun, terkadang tanda-tanda menopause yang muncul sanggup dirasakan cukup berat dan mengganggu.

Jika mencicipi keluhan yang cukup mengganggu, cobalah untuk meringankannya dengan beberapa cara berikut ini:


  1. Untuk mengurangi hot flashes, sejukkan tubuh dengan minum air masbodoh dan mengenakan pakaian yang sanggup menyerap keringat. Hindari mengonsumsi masakan atau minuman panas, masakan pedas, dan minuman beralkohol, serta jauhi tempat yang bersuhu panas.
  2. Agar kualitas tidur tetap baik sekaligus meringankan tanda-tanda mood swing, lakukan olahraga ringan dan teknik relaksasi secara teratur (misalnya dengan yoga dan meditasi), serta hindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
  3. Untuk meringankan keluhan pada saluran kemih, mirip sulit menahan pipis dan peningkatan frekuensi buang air kecil, lakukanlah latihan Kegel secara rutin.
  4. Agar relasi seksual menjadi lebih nyaman, gunakan pelumas vagina berbahan dasar air.

Apabila keluhan jawaban tanda-tanda menopause dirasakan sangat mengangggu, Anda mungkin akan membutuhkan terapi penggantian hormon.

Selain terapi penggantian hormon, dokter juga sanggup memperlihatkan pengobatan untuk mengatasi keluhan dikala menopause, contohnya obat tidur untuk mengatasi insomnia, atau antibiotik bila terjadi abses saluran kemih berulang.

Keluhan yang muncul ketika memasuki masa menopause sanggup berbeda-beda pada tiap wanita, demikian juga tingkat keparahannya. Ada sebagian perempuan yang tidak mencicipi keluhan sama sekali, tapi ada juga yang mengalami tanda-tanda menopause yang parah sampai membutuhkan pengobatan dari dokter.

Jika Anda mengalami tanda-tanda menopause yang sangat mengganggu, atau bila Anda ragu apakah keluhan yang Anda alami merupakan tanda menopause atau suatu gangguan kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Referensi: Dealing with the symptoms of menopause. http://www.health.harvard.edu/newsweek/Dealing_with_the_symptoms_of_menopause.htm [diakses pada 04 Oktober 2016] Hormones and menopause. http://www.nia.nih.gov/health/publication/hormones-and-menopause [diakses pada 04 Oktober 2016] Mayo Clinic Staff. Menopause: Symptoms. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menopause/basics/symptoms/con-20019726 [diakses pada 04 Oktober 2016] Menopause. http://www.nia.nih.gov/health/publication/menopause [diakses pada 04 Oktober 2016] Lee, et al. (2019). Sleep Disorders and Menopause. Journal of Menopausal Medicine, 25(2), pp. 83–87. Palacios, et al. (2019). Hormone Therapy For First-Line Management of Menopausal Symptoms: Practical Recommendations. Women's Health (London, England). 15, 1745506519864009. Peacock, K. & Ketvertis, K.M. NCBI Bookshelf (2019). Menopause. Cramer, H., Peng, W., & Lauche, R. (2018). Yoga for Menopausal Symptoms-A Systematic Review and Meta-analysis. Maturitas. 109, pp. 13-25. RadzimiÅ„ska, et al. (2018). The Impact of Pelvic Floor Muscle Training on the Quality of Life of Women with Urinary Incontinence: a Systematic Literature Review. Clinical Interventions in Aging, 13, pp. 957–965. National Institutes of Health (2017). National Institute on Aging. What Are the Signs and Symptoms of Menopause? U.S. Department of Health & Human Services (2018). Office on Women’s Health. Menopause Symptoms And Relief. Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Menopause. American Academy of Dermatology. Caring For Your Skin in Menopause. National Sleep Foundation. Menopause and Sleep. Stöppler, M.C. Emedicinehealth (2019). Menopause. Cappelloni, L. Healthline (2016). What Are the Symptoms and Signs of Menopause? Huizen, J. Healthline (2019). Everything You Should Know About Menopause. Stöppler, M.C. MedicineNet (2019). Menopause. WebMD (2019). The Emotional Roller Coaster of Menopause. WebMD (2018). Menopause Basics. WebMD (2018). Perimenopause.

0 Response to "Tanda-Tanda Atau Tanda-Tanda Awal Menopause Pada Perempuan Dan Cara Mengatasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel