Proses Terbentuknya Asi Dan Cara Menunjang Produksi Asi

Selamat tiba di blog . Proses Terbentuknya ASI dan Cara Menunjang Produksi ASI. Kebanyakan ibu-ibu dan masyarakat awam lainnya selalu beranggapan bahwa sesungguhnya Air Susu Ibu  atau disingkat dengan ASI gres akan di produksi oleh perempuan sehabis proses melahirkan, maka anggapan demikian merupakan anggapan yang salah. Perlu sahabat ketahui bahwa ASI sebetulnya sudah mulai diproduksi oleh tubuh wanita  semenjak awal masa kehamilan.

Proses Terbentuknya ASI dan Cara Menunjang Produksi ASI Proses Terbentuknya ASI dan Cara Menunjang Produksi ASI

Kelenjar susu sebetulnya telah mulai berkembang semenjak perempuan memasuki masa pubertas. Namun, kelenjar susu ini gres mulai memproduksi ASI pada proses awal kehamilan, mulai terjadi peningkatan jumlah dan pematangan sel-sel payudara yang akan semakin berkembang dengan bertambahnya usia kehamilan. 

Sel-sel payudara semenjak dini mulai dipersiapkan untuk proses menyusui hingga sehabis bayi lahir. Ukuran payudara akan bertambah besar pada ketika hamil dan akan semakin bertambah ketika menyusui diakibatkan rangsangan Prolaktin dan Oksitosin

Begitu masuk masa dimana bayi sudah jarang bahkan tidak pernah menyusu lagi, sel-sel penghasil ASI di payudara akan mengalami periode ajal sel dimana rangsangan prolaktin sudah berhenti, sehingga ukuran payudara kembali ke ukuran semula sebelum hamil. 

Untuk itu penting sekali sahabat harus mengetahui bagaimana awal mula ASI mulai terbentuk melalui  dari kerja 2 hormon penting menyusui yaitu prolaktin dan oksitosin. Kelenjar susu semasa kehamilan menjadi “aktif” alasannya yaitu ada bermacam-macam perubahan dalam tubuh yang merangsang produksi ASI, khususnya perubahan hormonal.

Yuk.... Simak artikel ini hingga simpulan alasannya yaitu meliputi pembahasan penting seperti: Proses Terbentuknya ASIFaktor yang Menunjang Produksi ASI,  dan Reflek-reflek Penting Dalam Menyusui agar menambah wawasan bunda.

Proses Terbentuknya ASI

Terbentuk ASI terbagi dalam 3 Fase diantaranya:

  • Stadium 1 Pembentukan ASI (laktogenesis).

Terjadi kurang lebih pada kehamilan 20 minggu. Pada masa ini mulai terjadi pembesaran dan penambahan alveolus serta lobulus yang nantinya akan memproduksi ASI. Rangsangan prolaktin sudah ada namun kerjanya masih ditekan oleh hormon kehamilan yaitu progesteron dan estrogen, maka tidak heran ada beberapa ibu hamil menjelang trimester 3 mulai mengeluarkan kolostrum tapi sedikit sekali. 

Sel-sel penghasil ASI memang sudah mulai aktif semenjak masa kehamilan namun belum siap untuk menyusui. Sobat idak perlu khawatir akan kurangnya kolostrum untuk bayi nanti, ini insiden normal dan tidak perlu dipompa atau melaksanakan tindakan apapun pada payudara. Rangsangan prolaktin akan jauh lebih besar ketika bayi lahir nanti ketika hormon kehamilan yang semula menekan, menjadi turun jumlahnya segera sehabis plasenta keluar. Prolaktin yaitu hormon yang merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin yaitu hormon pelancar keluarnya ASI.

  • Stadium 2 Laktogenesis  

Pada simpulan masa kehamilan hingga persalinan 48-72 jam. Begitu plasenta keluar, level progesteron dan estrogen yang semula tinggi langsung turun drastis namun masih tersisa sedikit di peredaran darah sehingga acara pemfokusan minimal terhadap kerja prolaktin masih ada.

Itulah yang menjelaskan mengapa ASI permulaan yaitu kolostrum pada 1-2 hari pertama dikatakan “belum keluar”. Kalimat belum keluar perlu digarisbawahi alasannya yaitu sebetulnya kolostrum sudah keluar begitu bayi mulai menyusu. Salah satu faktor perangsang kuat 2 hormon ini yang nantinya sanggup membantu keberhasilan menyusui yaitu IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang segera dilakukan begitu bayi lahir minimal 1 jam di dada ibu. 

Produksi kolostrum menyesuaikan kebutuhan bayi gres lahir dan kapasitas lambung bayi gres lahir yang masih sedikit. Lemak coklat yang ada di bayi menjadi bekal energi untuknya sehingga sebetulnya bayi gres lahir cukup bulan yang bugar kuat tanpa minum 72 jam. Hal penting di sini bagaimana biar laktogenesis tahap 2 sanggup berjalan lancar, yaitu dengan rawat gabung (bayi 1 daerah tidur dengan ibu), skin-to-skin contact yang sanggup dilakukan 2-3 jam sekali, serta membantu bayi mulai menyusu ke payudara dengan perlekatan yang baik. 

Setelah hari ke-3 pasca persalinan, acara pemfokusan dari progesteron dan estrogen sudah hilang dan sudah saatnya prolaktin-oksitosin yang berperan penuh, sehingga biasanya Mama mulai mencicipi produksi ASI yang bertambah ditandai dengan payudara yang sudah mulai terasa kencang.

  • Stadium 3  Laktogenesis (galaktopoesis)


mempertahankan produksi dan lancarnya pengeluaran ASI dari hari ke-4 hingga ke 14, masa-masa penting dimana bayi secara alamiah akan menyusu langsung dari payudara. Semakin sering bayi menyusu tentunya dengan perlekatan yang baik, akan semakin banyak pula ASI yang diproduksi dan dikeluarkan, ini yang menjelaskan teori demand and supply. Hindari pemberian dot alasannya yaitu kecenderungan bayi akan lebih nyaman menyusu dengan dot daripada menyusu langsung ke payudara, meningkatkan risiko terjadinya resah puting hingga menolak menyusui.

  • Involusi


Berkurangnya kelenjar payudara, apabila bayi tidak menyusu dan ASI tidak dikeluarkan, mulai 40 hari sehabis bayi berhenti menyusui, maka dengan demikian acara sel-sel penghasil ASI akan menurun.

Faktor yang Menunjang Produksi ASI

Produksi ASI pasca melahirkan sanggup saja melimpah dan sanggup juga tidak. Ada beberapa faktor yang memengaruhi produksi ASI, diantaranya:

1. Intensitas Menyusui Bayi

Intensitas menyusui bayi besar lengan berkuasa terhadap banyaknya ASI yang keluar. Semakin sering Bunda menyusui Si Kecil, maka ASI yang Bunda produksi juga akan semakin melimpah. Pasalnya, isapan verbal bayi ketika menyusu sanggup merangsang produksi ASI dalam tubuh. Jadi, susui Si Kecil secara teratur dan usahakan untuk segera memompa ASI ketika payudara Bunda terasa sudah penuh ya!

2. Pelekatan Bayi Saat Menyusui

Jika Bunda merasa ASI yang keluar masih juga sedikit meski frekuensi menyusui sudah sering, coba cek pelekatan bayi ketika menyusui. Pastikan verbal Si Kecil dan puting susu melekat dengan benar, sehingga ia sanggup mengisap ASI secara lebih maksimal.

Dengan pelekatan menyusui yang baik, tak hanya kebutuhan ASI Si Kecil terpenuhi, tubuh Bunda pun akan terangsang untuk menghasilkan lebih banyak ASI.

3. Stimulasi Pada Payudara

Agar produksi ASI Bunda tetap melimpah, biasakan untuk menyusui Si Kecil dengan kedua payudara secara bergantian. Stimulasi pada kedua payudara oleh isapan bayi sanggup membantu meningkatkan produksi ASI.

4. Pola Hidup Sehat

Agar produksi ASI melimpah dan lancar, Bunda harus menerapkan teladan hidup sehat selama menyusui. Caranya mudah, yaitu Bunda harus menghindari konsumsi minuman beralkohol dan menghentikan kebiasaan merokok. Jangan lupa juga untuk memperbanyak minum air putih dan makan makanan yang bergizi.

Meski proses terbentuknya ASI sudah dimulai semenjak Bunda hamil, bukan berarti produksinya tidak sanggup ditingkatkan sehabis Bunda melahirkan. Lakukan cara-cara di atas untuk menciptakan ASI Bunda lebih banyak. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mengetahui cara merangsang pembentukan ASI.

Reflek-Reflek Penting dalam Proses Menyusui 

  • Reflek Prolaktin


Begitu bayi menyusui maka akan dikirimkan sinyal-sinyal ke hipotalamus di otak (hipofise anterior) untuk menghasilkan hormon prolaktin, prolaktin akan beredar dalam darah dan masuk ke payudara, memerintahkan alveolus untuk memproduksi ASI.

  • Reflek Let Down (Oksitosin)


Bersamaan dengan dihasilkannya prolaktin dari hipofise anterior, rangsangan hisapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior sehingga dikeluarkanlah oksitosin. Oksitosin masuk ke peredaran darah masuk ke rahim untuk menstimulus kontraksi otot rahim, dan masuk ke payudara untuk merangsang otot-otot payudara biar membantu pengeluaran air susu yang sudah dibentuk di alveolus untuk keluar mengalir melalui akses ASI, ditampung di areola dan nantinya akan bermuara ke puting. Reflek let down kadang hingga menciptakan ASI menyemprot keluar.

Oksitosin dikatakan juga hormon cinta dan bahagia. Banyak cara yang sanggup memicu lancarnya reflek oksitosin ini, antara lain:

⠶ Melihat bayi dengan penuh kasih sayang, mendengar celotehan bayi, skin-to-skin contact.

⠶ Melihat sosok suami mengasihi bayi dengan penuh kasih sayang, melihat Papa menyendawakan bayi, serta santunan penuh menyusui langsung dari suami sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui.

⠶ Mandi air hangat, minum air hangat, makan makanan kesukaan (selama bayi tidak alergi), ibu melahirkan sanggup melaksanakan hobi dan acara favoritnya.

⠶ Pijat oksitosin, sanggup dibantu pijat oleh suami atau nenek si bayi.

Dukungan penuh untuk menyusui langsung selain dari suami juga dari orangtua dan mertua serta lingkungan sekitar.

Kerja oksitosin juga sanggup dihambat oleh beberapa faktor, antara lain seperti: stress alasannya yaitu tidak menerima santunan dari suami serta keluarga, takut ASI tidak cukup, ketakutan berat tubuh tidak kembali menyerupai semula, persiapan untuk ibu bekerja yang kurang dan semua hal-hal yang negatif dan mempengaruhi psikis
.
Semoga artikel ini sanggup membantu sahabat semakin yakin dan optimis sanggup memperlihatkan ASI langsung untuk buah hati tercinta.

0 Response to "Proses Terbentuknya Asi Dan Cara Menunjang Produksi Asi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel