Arus Balik Perempuan Berjilbab || Ilyas Yasin

- Saat ini kaum wanita yang mengenakan jilbab sudah menjadi pemandangan umum dalam banyak sekali program formal maupun hajatan sosial kemasyarakatan.


Ilyas Yasin
Seiring globalisasi maka jilbab pun mengalami arus globalisasi--- apapun interpretasi atas fenomena ini: entah sebagai refleksi kesadaran keagamaan atau sekadar tren fesyen. Apapun itu, ini terperinci menggembirakan setidaknya dilihat secara simbolik.

Karena itu, bila di satu program terlihat ada beberapa wanita sampaumur yang tidak berjilbab biasanya terlihat asing dan mengakibatkan pertanyaan. Secara refleks orang menduga "Oh... itu mungkin saudara kita yang non muslim". Tetapi bila diketahui bahwa ia muslimah tapi tidak menggunakan busana itu rasanya ganjil.

Faktanya ada juga muslimah yang berpenampilan terbuka baik dalam keseharian maupun dikala berada di ruang publik ibarat di daerah kerja atau di acara-acara formal. Jika anda merasa ganjil dengan pilihan busana mereka, maka pernahkah anda membayangkan preseden historis sebelum jilbab booming ibarat sekarang?

Jilbab mulai terkenal semenjak awal 1980-an seiring menguatnya gosip kebangkitan Islam menyusul Revolusi Iran pada 1979. Itu pun hanya digunakan secara terbatas di kalangan penggagas Islam dan kelompok pengajian.

Awalnya fenomena ini sempat mengakibatkan kecurigaan rezim Soeharto yang stress berat dengan Islam politik. Jilbab dianggap sebagai simbol kebangkitan Islam politik itu. Di sejumlah sekolah terutama Sekolah Menengan Atas beberapa siswi yang mengenakan busana ini dipersoalkan.

Bahkan pernah beredar hoaks pemakai jilbab sebagai penyebar racun di sejumlah supermarket. Tapi keberhasilan dakwah kultural menepis ketakutan itu. Singkatnya, mereka yang berjilbab pernah dalam posisi sulit, tertekan dan ditekan, dibully dan terteror.

Maka, kalau hari-hari ini mereka yang tidak berjilbab itu mencicipi suasana "teror" terlebih bila kita membuntuti nya dengan tatapan asing dan ganjil berarti jilbab telah bertransformasi dari kekuatan pembebasan menjadi "penindasan".

0 Response to "Arus Balik Perempuan Berjilbab || Ilyas Yasin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel