Virtual Reality Vs Augmented Reality – Mana Yang Lebih Baik?

Virtual reality dan augmented reality akan jadi kebutuhan di masa depan, orang-orang akan membeli headset atau perangkat apapun yang berkaitan dengan mereka. Augmented reality sekarang sudah merajalela dengan Pokemon GO, dan headset virtual reality sudah terjual dimana-mana semenjak setahun lalu. Mana yang lebih baik? Mana yang lebih kau butuhkan?

Virtual Reality

Wheatstone stereoscope, wujud pertama dari virtual reality | sslplprints.com

Virtual reality yakni teknologi yang sebetulnya sudah usang ditemukan. Model awal dari headset virtual reality ini yakni Wheatstone stereoscope yang ditemukan pada tahun 1838. Benda ini terdiri dari 4 beling – 2 di tengah dan 2 di samping. Kaca tengah ini diposisikan 45 derajat dari mata pengguna, beling tengah ini memantulkan bayangan dari beling yang berada di samping.

---

LIHAT JUGA! Cara membuat kacamata Virtual Reality GRATIS!

---

Virtual reality membuat dunia yang gres untukmu. Dunia yang ditampilkan di virtual reality ini memang sepenuhnya dibuat oleh komputer (seperti video game dan film). Dunia yang gres ini ditampilkan memakai kacamata dan headset yang memperlihatkan pengalaman penuh akan dunia tersebut.

Dilihat dari sisi bisnis, virtual reality merupakan pasar yang cukup besar di tahun 2016. Penjualan hardware virtual reality menghasilkan 700 juta dollar AS, penjualan dari softwarenya sendiri menghasilkan 300 juta dollar AS (deloitte.com). Diprediksikan bahwa pengguna virtual reality akan mencapai angka 25 juta pada tahun 2018 (pgi.com).

Sebuah survey yang dilaksanakan di Inggris memperlihatkan bahwa 3 dari 4 orang sepakat bahwa virtual reality yakni hal yang baik. 1 dari 3 orang juga mengaku pernah mencoba virtual reality. Virtual reality diprediksi akan menjadi sangat terkenal di video game, film, dan edukasi. Kamu sanggup menjelajahi Mars dari rumah, pergi ke masa kemudian dan melihat dinosaurus, bertemu dengan orang lain yang jauh, ataupun menyelam ke maritim dalam dan melihat gurita raksasa.

Pada intinya, virtual reality menampilkan dunia yang sepenuhnya berbeda dengan dunia nyata.

Augmented Reality

Sword of Damocles, bentuk augmented reality pertama | virt.mobi

Augmented reality ditemukan pada tahun 1968. Alat pertama yang memakai teknologi ini berjulukan Sword of Damocles yang sanggup menampilkan virtual reality juga. Tampilannya sangat simpel, dan alatnya sangat berat – sampai harus digantungkan ke langit-langit.

Augmented reality menambahkan hal-hal gres ke dunia nyata. Contoh paling terkenal ketika ini yakni Pokemon GO. Di suatu lapangan hijau yang luas, sanggup terdapat pokemon-pokemon yang sanggup ditampilkan melalui smartphone. Augmented reality juga dalam tahap pengembangan biar sanggup ditampilkan melalui headset tembus pandang secara sempurna.

Dilihat dari sisi bisnis, augmented reality berkembang jauh lebih cepat dibanding virtual reality. Beberapa perusahaan ternama menyerupai IKEA, Starbcuks, Walmart, dan Volvo telah memakai augmented reality untuk mempercantik produk mereka. Bisnis augmented reality juga telah menghasilkan 3,2 miliar dollar AS – 3 kali lebih banyak dibanding virtual reality.

Pokemon GO | proactiveinvestors.com

Karena menggabungkan dunia konkret dengan komputer, augmented reality mempunyai sisi positif dan negatifnya sendiri. Maraknya game Pokemon GO di tahun 2016 dinilai berbahaya, alasannya penggunanya jadi kurang sadar akan kapan saatnya hidup di dunia konkret dan kapan tidak – hal ini dibuktikan dengan beberapa masalah kecelakaan alasannya bermain Pokemon GO. Di sisi lain, augmented reality dinilai positif alasannya penggunanya akan tetap sanggup berinteraksi dengan dunia nyata.

Berbeda dengan virtual reality, augmented reality menambahkan hal-hal gres pada dunia nyata.

Mana yang lebih baik buatmu?

Jika kau ingin bermain game ataupun menonton film dimana kau serasa berada di dalamnya, maka virtual reality yakni pilihannya. Sudah banyak video-video di YouTube yang kompatibel dengan headset virtual reality. Kamu bahkan sanggup membuat headsetmu sendiri dengan Google Cardboard. Namun untuk video game, memang belum banyak game high-end yang kompatibel dengan virtual reality.

Augmented reality sebetulnya sanggup kita coba lewat smartphone kita. Aplikasi menyerupai Snapchat, kamera Sony, dan video game Pokemon GO yakni contohnya. Sedangkan untuk headsetnya, augmented reality belum mempunyai headset yang sempurna – Microsoft Hololens, yakni headset augmented reality yang masih dalam tahap pengembangan.

Jadi, kalau kau ingin mencoba pengalaman virtual reality, headsetnya sudah banyak beredar di pasaran, misal Samsung Gear VR, atau bahkan kau sanggup membuatnya sendiri melalui Google Cardboard. Namun, kalau kau lebih menentukan augmented reality, sebetulnya kau sanggup mencobanya melalui aplikasi-aplikasi augmented reality di atas – untuk headsetnya, sabar menunggu ya J

Share this post